Kesombongan Diri

Budi, seorang anak laki-laki SD kelas 3 baru saja memenagkan sebuah medali sebagai pembaca terbaik di kelas. Terbuai oleh kesombongan, ia menyombongkan diri dihadapan pembantu di rumah, "Bibi, coba lihat, jika mau Bibi dapat membaca sebaik saya."
Pembantu itu mengambil buku, memandangnya, dan akhirnya berkata dengan terbata-bata, "Nak Budi, saya tidak bisa membaca.

Sombong seperti burung merak, anak kecil itu lari keruangan keluarga dan berteriak kepada ayahnya, "Yah, Bibi tidak bisa membaca, sedangkan saya meski baru berumur 8 tahun, saya sudah dapat medali untuk kehebatan membaca. Saya ingin tahu bagaimana sih perasaannya, memandang buku tapi tidak bisa membacanya."

Tanpa berkata sepatah pun, ayahnya berjalan menuju rak buku, mengambil satu buku, dan memberinya ke Budi dan berkata, "Bibi merasa seperti ini." Buku itu di tulis dalam bahasa jerman dan Budi tidak bisa membaca satu kata pun. Anak laki-laki itu
tidak akan pernah melupakan pelajaran itu sekejap pun. Bila perasaan sombong datang, dia dengan tenang akan mengingatkan dirinya, "Ingat, kamu tidak bisa membaca dalam bahasa Jerman.


Kalau engkau tak sanggup menjadi beringin yang tumbuh di puncak bukit, jadilah saja belukar. Tetapi
belukar yang terbaik yang tumbuh di tepi danau. Kalau engkau tak sanggup jadi belukar, jadilah saja
rumput. Tapi rumput yang terbaik yang memperkuat tanggul pinggiran jalan, Kalau engkau tak mampu menjadi
jalan raya, jadilah saja jalan kecil, yang membawa orang ke mata air.

Tak semua menjadi nakhoda, tentu ada awak kapalya. Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi
rendahnya dirimu. Jadilah saja dirimu, sebaik-baiknya dirimu sendiri.


Pujian mungkin bisa menumbuhkan kepercayaan diri. Namun pujian adalah rangkaian kata-kata yang harus anda waspadai. Ketika anda menerima pujian, dalam hati anda tersanjung, lalu mengangguk-angguk membenarkannya. Sesaat kesadaran anda lenyap terbuai oleh perasaan yang luar biasa nikmat. Ini keruntuhan pertama. Berhati-hatilah dengan pujian. Perlakukan ia seperti anda melihat ular berkulit indah namun menyemburkan racun. Keruntuhan selanjutnya terjadi, bila anda mulai berkarya karena mengharap pujian.

Pujian itu bagi air laut. Semakin banyak diminum, semakin hauslah anda. Ia membunuh anda perlahan-lahan. Bukan karena terlalu banyak garam yang anda reguk. Namun, karena kerakusan anda yang tak terpuaskan. Bekerjalah dengan tulus, karena
anda memiliki tujuan mulia untuk di tunaikan. Siapkan keranjang sampah besar untuk menyingkirkan semua pujian yang datang. Anda sama sekali tak memerlukan pujian. Anda memiliki jalan anda sendiri.

About Me

Saya Hanyalah seorang anak manusia biasa. Yang sudah 7 tahun mengenyam bangku kuliah tanpa bisa sedikitpun berjuang untuk mencoba menyelesaikan semua skripsiku dalam jangka waktu secepatnya, dikarenakan satu dan lain hal Tetapi saya sangat senang dan bahagia dalam menjalani hidup ini.

Seakan akan perjalanan hidup nan susah, keras dan luar biasa ini merupakan sebuah ilmu yang harus ditempuh lewat panjang nya perjalanan hidupku. Saya hanya sekedar penulis iseng, yang coba menciptakan sebuah karya yang ditulis dalam sebuah blog, dan berharap dapat mewakili semua isi hati saya, yang kemudian dapat dibagi dan dibaca oleh anda semua.

Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya… Saya harap anda tidak bosan berkunjung kesini.

” I can Be a Special One, But I can be a dangerous one, it’s
up to you to make a choice.. what you want from me to be… “